Kamis, 02 Juli 2015

Mengatasi Banjir Di Surabaya





 tabel data
Letak
07 derajat 9 menit - 07 derajat 21 menit LS (Lintang Selatan) dan 112
derajat 36 menit - 112   derajat 54 menit BT (Bujur Timur).

ketinggian
3 - 6 meter di atas permukaan air laut (dataran rendah), kecuali dibagian selatan terdapat dua bukit landai di daerah Lidah & Gayungan dengan ketinggian 25-50 meter di atas permukaan air laut.

Kelembapan
rata-rata minimum 50% dan maksimum 92%.
Tekanan Udara
rata-rata minimum 1942,3 Mbs dan maksimum 1012,5 Mbs.
Temperatur
rata-rata minimum 23,6 °C dan maksimum 33,8 °C.
musim Hujan
Nopember – April.
Curah Hujan
rata-rata 165,3 mm, curah hujan diatas 200 mm terjadi pada bulan Januari s/d Maret dan Nopember s/d Desember.
Topografi
80% dataran rendah, ketinggian 3-6 m, kemiringan < 3 %
20% perbukitan dengan gelombang rendah, ketinggian < 30 m dan kemiringan 5-15%.



                Bencana banjir terjadi karena 2 faktor, yaitu : 
  1. Faktor alamiah, yaitu intensitas hujan dan lamanya hujan. 
  2. Ulah manusia, seperti : 
  • Menggunduli hutan sehingga memperbesar limpasan air dan menyebabkan erosi. 
  • Membangun pemukiman tanpa mengindahkan tata ruang wilayah yang benar sehingga mengurangi daerah resapan. 
  • Membuang sampah ke sungai dan saluran drainase yang akan menyebabkan penyempitan, pendangkalan dan penyumbatan sehingga akan mengurangi kapasitas saluran drainase. 
  • Pelaksanaan penanggulangan banjir meliputi tiga aspek yaitu : 
                                    i.            Aspek pencegahan dan pengurangan kemungkinan terjadinya bencana banjir dalam rangka usaha pemeliharaan dan pelestarian fungsi sungai serta bangunan-bangunan pengendali banjir ® Pada saat sebelum terjadinya banjir. 
                                  ii.            Aspek penanggulangan banjir dalam rangka usaha meminimalisir kerugian yang mungkin ditimbulkan oleh banjir ® Pada saat terjadinya banjir. 
                                 iii.            Aspek pemulihan kerusakan-kerusakan pasca banjir dalam rangka usaha untuk mengembalikan fungsi bangunan-bangunan pengendali seperti semula ® Pada saat setelah kejadian banjir. 
Faktor diatas hanya faktor umum kemungkinan terjadinya banjir,sedangkan faktor-faktor terjadinya banjir di daerah surabaya yaitu menurut data dalam tabel diatas bisa kita simpulkan bahwa faktor terjadinya banjir di surabaya antara lain:
1.       Tingginya curah hujan yang ada di surabaya dan juga lamanya hujan
2.       Pembuangan sampah yang kemungkinan menyumbat drainase kota
3.       Banyaknya lahan yang ditutupi sehingganya air  tidak menyerap kedalam tanah(infiltrasi)
4.       Pengendalian pompa air kota kurang atau lambat dibuka
5.       Tidak terkendalinya aliran sungai baik itu aliran sungai kecil atau besar dalam arti meminilkan atau memperbaiki alur sungai karena bisa terjadi meluapnya air.
6.       Ketinggian tanah dari permukaan air laut yang rendah yang bisa memicu terjadinya banjir.
7.       Penyumbatan sungai atau saluran oleh sampah.
8.       Surabaya diapit dua muara sungai (lanjutan sungai brantas dan sungai bengawan solo)yang menyebabkan melambatnya penyusutan air.
Teknologi yang dapat di gunakan dalam menanggulangi banjir di kota surabaya : 
  • Fasilitas pengendali banjir, seperti waduk, tanggul, pengelak banjir (diversion) dan perbaikan alur sungai. 
  • Sistem pengendali banjir, seperti flood zoning, asuransi banjir, ramalan banjir dan peringatan dini. 

Mengingat bahwa bencana banjir menim-bulkan kerugian yang tidak sedikit, oleh karena itu perlu adanya suatu mekanisme peringatan dini banjir untuk meminimalisir dampak dari bencana banjir. Bila sesaat sebelum banjir, penghuni daerah tersebut dapat mengungsikan diri dgn harta bendanya tentu kerugian yang timbul akan berkurang. Berikut ini adalah langkah-langkah yang harus dilakukan sesaat sebelum banjir dan pada saat terjadinya banjir maka dari hal tersebut perlu dilakukan penanggulangan banjir dengan mengunakan teknologi antara lain :

1.Biopori





KEUNGGULAN DAN MANFAAT

Lubang resapan biopori adalah teknologi tepat guna dan ramah lingkungan untuk mengatasi banjir dengan cara (1)
a). meningkatkan daya resapan air,
b). mengubah sampah organik menjadi kompos dan mengurangi emisi gas rumah kaca (CO2 dan metan),
c). memanfaatkan peran aktivitas fauna tanah dan akar tanaman, dan mengatasi masalah yang ditimbul

Dengan adanya aktivitas fauna tanah pada lubang resapan maka biopori akan terbentuk dan senantiasa terpelihara keberadaannya. Oleh karena itu bidang resapan ini akan selalu terjaga kemampuannya dalam meresapkan air. Dengan demikian kombinasi antara luas bidang resapan dengan kehadiran biopori secara bersama-sama akan meningkatkan kemampuan dalam meresapkan air.  



2.SUMUR RESAPAN

Prinsip kerja dari sumur resapan adalah menyalurkan dan menampung air hujan ke dalam sebuah lubang atau sumur, agar air hujan dapat memiliki waktu tinggal di permukaan tanah lebih lama sehingga sedikit demi sedikit air dapat meresap ke dalam tanah. Di bawah tanah, air yang meresap ini akan merembes masuk ke dalam lapisan tanah yang disebut lapisan tidak jenuh, dimana pada berbagai jenis tanah, lapisan ini masih bisa menyerap air. Dari lapisan tersebut, air akan menembus kedalam permukaan tanah (water table), dimana dibawahnya ada air tanah (ground water), yang terperangkap dalam lapisan akuifer. Dengan demikian, masuknya air hujan ke dalam tanah akan membuat imbuhan air tanah akan menambah jumlah air tanah dalam lapisan akuifer.
Dengan prinsip kerja dari sumur resapan tersebut, maka jika kita hendak membuat sumur resapan pada area halaman rumah kita, kita akan menyalurkan air hujan yang turun di area rumah kita menuju sumur resapan, termasuk air hujan yang turun pada genting atap rumah yang nantinya mengalir menuju talang air. Dari talang, air kita salurkan ke sumur resapan dengan menggunakan pipa (biasanya menggunakan pipa paralon).
Sedangkan air hujan yang turun selain di area genteng atap rumah, dapat kita salurkan menuju sumur resapan dengan cara membuat semacam selokan atau got kecil di area rumah kita, yang dibuat dengan kemiringan tertentu, sehingga nantinya air yang masuk ke dalam selokan atau got tersebut dapat mengalir menuju sumur resapan.
Untuk membuang kelebihan air yang masuk kedalam sumur resapan, kita bisa membuat pipa pembuangan, yang nantinya berfungsi mengalirkan kelebihan air di dalam sumur resapan menuju saluran drainase/saluran pembuangan di dekat rumah kita.

 


3. PENGGUNAAN PAVING STONE dan PAVING BLOCK
         
paving block                                      paving stone

penggunaan PS dan PB tersebut difungsikan agar air hujan dapat menyerap dengan baik dan hal ini juga dapa mengurangi volume air hujan yang melimpah


4.TANGGUL
 





dari berapa teknologi yang digunakan juga kita bisa memaksimalkan dari hal lingkungan alami kita seperti:

a.Menanam Pohon atau Tanaman di Area Sekitar Rumah

Masalah nyata di kota-kota besar adalah sedikitnya jumlah permukaan tanah yang memiliki penyerapan air yang baik karena banyak ditutupi semen dalam hal ini perlu menanam pohon berbatang besar atau tanaman yang memiliki daya serap air tinggi, seperti tanaman pacar air, pohon mangga, pohon duku, pohon kenanga, dll di areal sekitar rumah atau pun di areal publik,karena pohon adalah penyerap air yang baik.

b.Melestarikan Hutan
Hutan dapat berfungsi sebagai bunga karang (sponge) dengan menyerap air hujan dan mengalir dengan perlahan-lahan ke anak-anak sungai. Ia juga bertindak sebagai filter dalam menentukan kebersihan dan kejernihan air. Hutan mampu menyerap air hujan pada harga 20%. Kemudian air hujan ini dibebaskan kembali ke atmosfir dalam sejatan kondensasi. Hanya dengan ini saja pengurangan air hujan dapat dilakukan.

c.Proyek Pendalaman Sungai
 banjir juga dapat terjadi karena aliran sungai yang tersumbat atua kecil sehingganya air hujan yang banyak tidak mampu ditampung untuk dialirkan maka dengan begitu terjadilah banjir dan untuk mengantisipasi hal itu perlu dilakukan pendalaman sungai agar mampu mengaliri air hujan dengan baik.

d.pengaturan drainase kota dengan baik
 dengan  pembuatan drainase kota maka besar kemungkinan air akan mengalir dengan baik dan terarah kesuatu tempat dimana tempat itu sebagai tempat pengaliran yang baik dan ini juga mencengah terjadinya run off.

refrensi
tabel data
http://www.surabaya.go.id/profilkota/index.php?id=21
https://mtnugraha.wordpress.com/tag/prinsip-kerja-sumur-resapan/
http://www.biopori.com/keunggulan_lbr.php 
http://gardacaah.blogspot.com/2012/01/banjir-permasalahannya.html