tabel data
Letak
|
07 derajat 9 menit - 07 derajat 21 menit LS
(Lintang Selatan) dan 112
derajat 36 menit - 112 derajat 54 menit BT (Bujur Timur).
|
ketinggian
|
3 - 6 meter di atas permukaan air laut (dataran rendah), kecuali dibagian
selatan terdapat dua bukit landai di daerah Lidah & Gayungan dengan
ketinggian 25-50 meter di atas permukaan air laut.
|
Kelembapan
|
rata-rata minimum 50% dan maksimum 92%.
|
Tekanan Udara
|
rata-rata minimum 1942,3 Mbs dan maksimum 1012,5 Mbs.
|
Temperatur
|
rata-rata minimum 23,6 °C dan maksimum 33,8 °C.
|
musim Hujan
|
Nopember – April.
|
Curah Hujan
|
rata-rata 165,3 mm, curah hujan diatas 200 mm terjadi pada bulan
Januari s/d Maret dan Nopember s/d Desember.
|
Topografi
|
80% dataran rendah, ketinggian 3-6 m, kemiringan < 3 %
20% perbukitan dengan gelombang rendah, ketinggian < 30 m dan kemiringan 5-15%. |
Bencana
banjir terjadi karena 2 faktor, yaitu :
- Faktor alamiah, yaitu intensitas hujan dan lamanya hujan.
- Ulah manusia, seperti :
- Menggunduli hutan sehingga memperbesar limpasan air dan menyebabkan erosi.
- Membangun pemukiman tanpa mengindahkan tata ruang wilayah yang benar sehingga mengurangi daerah resapan.
- Membuang sampah ke sungai dan saluran drainase yang akan menyebabkan penyempitan, pendangkalan dan penyumbatan sehingga akan mengurangi kapasitas saluran drainase.
- Pelaksanaan penanggulangan banjir meliputi tiga aspek yaitu :
i.
Aspek pencegahan dan pengurangan kemungkinan
terjadinya bencana banjir dalam rangka usaha pemeliharaan dan pelestarian
fungsi sungai serta bangunan-bangunan pengendali banjir ® Pada saat sebelum
terjadinya banjir.
ii.
Aspek penanggulangan banjir dalam rangka usaha
meminimalisir kerugian yang mungkin ditimbulkan oleh banjir ® Pada saat
terjadinya banjir.
iii.
Aspek pemulihan kerusakan-kerusakan pasca banjir
dalam rangka usaha untuk mengembalikan fungsi bangunan-bangunan pengendali
seperti semula ® Pada saat setelah kejadian banjir.
Faktor diatas hanya faktor umum
kemungkinan terjadinya banjir,sedangkan faktor-faktor terjadinya banjir di
daerah surabaya yaitu menurut data dalam tabel diatas bisa kita simpulkan bahwa
faktor terjadinya banjir di surabaya antara lain:
1. Tingginya
curah hujan yang ada di surabaya dan juga lamanya hujan
2. Pembuangan
sampah yang kemungkinan menyumbat drainase kota
3. Banyaknya
lahan yang ditutupi sehingganya air
tidak menyerap kedalam tanah(infiltrasi)
4. Pengendalian
pompa air kota kurang atau lambat dibuka
5. Tidak
terkendalinya aliran sungai baik itu aliran sungai kecil atau besar dalam arti
meminilkan atau memperbaiki alur sungai karena bisa terjadi meluapnya air.
6. Ketinggian
tanah dari permukaan air laut yang rendah yang bisa memicu terjadinya banjir.
7. Penyumbatan
sungai atau saluran oleh sampah.
8. Surabaya
diapit dua muara sungai (lanjutan sungai brantas dan sungai bengawan solo)yang
menyebabkan melambatnya penyusutan air.
Teknologi yang dapat di gunakan dalam menanggulangi banjir di kota
surabaya :
- Fasilitas pengendali banjir, seperti waduk, tanggul, pengelak banjir (diversion) dan perbaikan alur sungai.
- Sistem pengendali banjir, seperti flood zoning, asuransi banjir, ramalan banjir dan peringatan dini.
Mengingat bahwa bencana banjir menim-bulkan kerugian yang tidak
sedikit, oleh karena itu perlu adanya suatu mekanisme peringatan dini banjir
untuk meminimalisir dampak dari bencana banjir. Bila sesaat sebelum banjir,
penghuni daerah tersebut dapat mengungsikan diri dgn harta bendanya tentu
kerugian yang timbul akan berkurang. Berikut ini adalah langkah-langkah yang
harus dilakukan sesaat sebelum banjir dan pada saat terjadinya banjir maka dari hal tersebut perlu dilakukan penanggulangan banjir dengan mengunakan teknologi antara lain :
1.Biopori
KEUNGGULAN DAN MANFAAT
Lubang
resapan biopori adalah teknologi tepat guna dan ramah lingkungan untuk
mengatasi banjir dengan cara (1)
a). meningkatkan daya resapan air,
b). mengubah
sampah organik menjadi kompos dan mengurangi emisi gas rumah kaca (CO2 dan metan),
c). memanfaatkan peran aktivitas fauna
tanah dan akar tanaman, dan mengatasi masalah yang ditimbul
Dengan
adanya aktivitas fauna tanah pada lubang resapan maka biopori akan terbentuk
dan senantiasa terpelihara keberadaannya. Oleh karena itu bidang resapan ini
akan selalu terjaga kemampuannya dalam meresapkan air. Dengan demikian
kombinasi antara luas bidang resapan dengan kehadiran biopori secara
bersama-sama akan meningkatkan kemampuan dalam meresapkan air.
2.SUMUR RESAPAN
Prinsip kerja dari sumur resapan adalah menyalurkan dan menampung air
hujan ke dalam sebuah lubang atau sumur, agar air hujan dapat memiliki
waktu tinggal di permukaan tanah lebih lama sehingga sedikit demi
sedikit air dapat meresap ke dalam tanah. Di bawah tanah, air yang
meresap ini akan merembes masuk ke dalam lapisan tanah yang disebut
lapisan tidak jenuh, dimana pada berbagai jenis tanah, lapisan ini masih
bisa menyerap air. Dari lapisan tersebut, air akan menembus kedalam
permukaan tanah (water table), dimana dibawahnya ada air tanah (ground water),
yang terperangkap dalam lapisan akuifer. Dengan demikian, masuknya air
hujan ke dalam tanah akan membuat imbuhan air tanah akan menambah jumlah
air tanah dalam lapisan akuifer.
Dengan prinsip kerja dari sumur resapan tersebut, maka jika kita
hendak membuat sumur resapan pada area halaman rumah kita, kita akan
menyalurkan air hujan yang turun di area rumah kita menuju sumur
resapan, termasuk air hujan yang turun pada genting atap rumah yang
nantinya mengalir menuju talang air. Dari talang, air kita salurkan ke
sumur resapan dengan menggunakan pipa (biasanya menggunakan pipa
paralon).
Sedangkan air hujan yang turun selain di area genteng atap rumah,
dapat kita salurkan menuju sumur resapan dengan cara membuat semacam
selokan atau got kecil di area rumah kita, yang dibuat dengan kemiringan
tertentu, sehingga nantinya air yang masuk ke dalam selokan atau got
tersebut dapat mengalir menuju sumur resapan.
Untuk membuang kelebihan air yang masuk kedalam sumur resapan, kita
bisa membuat pipa pembuangan, yang nantinya berfungsi mengalirkan
kelebihan air di dalam sumur resapan menuju saluran drainase/saluran
pembuangan di dekat rumah kita.
3. PENGGUNAAN PAVING STONE dan PAVING BLOCK
paving block paving stone
penggunaan PS dan PB tersebut difungsikan agar air hujan dapat menyerap dengan baik dan hal ini juga dapa mengurangi volume air hujan yang melimpah
4.TANGGUL |
dari berapa teknologi yang digunakan juga kita bisa memaksimalkan dari hal lingkungan alami kita seperti:
a.Menanam Pohon atau Tanaman di Area Sekitar Rumah
Masalah nyata di kota-kota besar adalah sedikitnya jumlah permukaan tanah yang memiliki penyerapan air yang baik karena banyak ditutupi semen dalam hal ini perlu menanam pohon berbatang besar atau tanaman yang memiliki daya serap air tinggi, seperti tanaman pacar air, pohon mangga, pohon duku, pohon kenanga, dll di areal sekitar rumah atau pun di areal publik,karena pohon adalah penyerap air yang baik.
Masalah nyata di kota-kota besar adalah sedikitnya jumlah permukaan tanah yang memiliki penyerapan air yang baik karena banyak ditutupi semen dalam hal ini perlu menanam pohon berbatang besar atau tanaman yang memiliki daya serap air tinggi, seperti tanaman pacar air, pohon mangga, pohon duku, pohon kenanga, dll di areal sekitar rumah atau pun di areal publik,karena pohon adalah penyerap air yang baik.
b.Melestarikan Hutan
Hutan dapat berfungsi sebagai bunga karang (sponge) dengan menyerap air hujan dan mengalir dengan perlahan-lahan ke anak-anak sungai. Ia juga bertindak sebagai filter dalam menentukan kebersihan dan kejernihan air. Hutan mampu menyerap air hujan pada harga 20%. Kemudian air hujan ini dibebaskan kembali ke atmosfir dalam sejatan kondensasi. Hanya dengan ini saja pengurangan air hujan dapat dilakukan.
Hutan dapat berfungsi sebagai bunga karang (sponge) dengan menyerap air hujan dan mengalir dengan perlahan-lahan ke anak-anak sungai. Ia juga bertindak sebagai filter dalam menentukan kebersihan dan kejernihan air. Hutan mampu menyerap air hujan pada harga 20%. Kemudian air hujan ini dibebaskan kembali ke atmosfir dalam sejatan kondensasi. Hanya dengan ini saja pengurangan air hujan dapat dilakukan.
c.Proyek Pendalaman Sungai
banjir juga dapat terjadi karena aliran sungai yang tersumbat atua kecil sehingganya air hujan yang banyak tidak mampu ditampung untuk dialirkan maka dengan begitu terjadilah banjir dan untuk mengantisipasi hal itu perlu dilakukan pendalaman sungai agar mampu mengaliri air hujan dengan baik.
banjir juga dapat terjadi karena aliran sungai yang tersumbat atua kecil sehingganya air hujan yang banyak tidak mampu ditampung untuk dialirkan maka dengan begitu terjadilah banjir dan untuk mengantisipasi hal itu perlu dilakukan pendalaman sungai agar mampu mengaliri air hujan dengan baik.
d.pengaturan drainase kota dengan baik
dengan pembuatan drainase kota maka besar kemungkinan air akan mengalir dengan baik dan terarah kesuatu tempat dimana tempat itu sebagai tempat pengaliran yang baik dan ini juga mencengah terjadinya run off.
refrensi
tabel data
http://www.surabaya.go.id/profilkota/index.php?id=21
https://mtnugraha.wordpress.com/tag/prinsip-kerja-sumur-resapan/
http://www.biopori.com/keunggulan_lbr.php http://gardacaah.blogspot.com/2012/01/banjir-permasalahannya.html